www.biblelight.net – Perkembangan Beberapa Agama Di Negara Filipina. Agama di Filipina diisyarati dengan kebanyakan orang menganut keyakinan Kristen. Dekat 92% penduduknya merupakan Kristen: dekat 81% menganut Gereja Kristen Bulu halus sedangkan dekat 11% menganut denominasi- denominasi Kristen Protestan, semacam Gereja Adventis Hari Ketujuh, Gereja Sindikat Yesus di Filipina serta Evangelikal. Dengan cara sah, Filipina merupakan suatu negeri sekuler dengan Konstitusi membimbing pembelahan gereja serta negeri, serta memohon penguasa buat menyangka semua agama sebanding.
Bagi survey agama nasional, dekat 5. 6% masyarakat Filipina merupakan Mukmin, menghasilkan Islam agama terbanyak kedua di negeri itu. Tetapi, Komisi Mukmin Filipina Nasional mempersengketakannya serta mengklaim pengikutnya berjumlah dekat 11% dari keseluruhan populasi. Mayoritas Mukmin bermukim di bagian Mindanao, Palawan, serta Kepulauan Sulu– suatu area yang diketahui selaku area Bangsamoro ataupun Moro. Sebagian orang pindah ke area perkotaan ataupun pedesaan di bagian- bagian yang berlainan dari negeri itu. Mayoritas Mukmin Filipina mempraktikan Islam Sunni bagi gerakan Shafii. Ada sebagian Mukmin Ahmadiyyah di negeri itu.
Agama- agama konvensional Filipina sedang dipraktikan oleh dekat 2% masyarakat, yang mencakup sebagian golongan kaum serta masyarakat asli. Agama- agama itu kerap kali disinkretiskan dengan Kristen serta Islam. Animisme, agama foklor, serta shamanisme sedang muncul selaku agama gerakan penting, lewat albularyo, babaylan, serta manghihilot. Agama Buddha dipraktikan oleh 2% masyarakat oleh komunitas orang Jepang, komunitas Jepang Filipina, serta bersama dengan Taoisme serta agama foklor Tionghoa pula jadi berkuasa dalam komunitas Tionghoa. Ada beberapa kecil pengikut agama Hindu, serta Yudaisme serta Bahai. Lebih dari 10% masyarakat tak- beragama.
Kristen
Kekristenan di Filipina masuk berbarengan dengan kolonialisme bangsa Spanyol, kemudian terus menjadi bertumbuh di Filipina bagian utara. Denominasi Gereja yang awal kali masuk ke Filipina merupakan Gereja Kristen Bulu halus. Kekristenan di Filipina bertumbuh dengan tata cara” pengurangan”, ialah tata cara memindahkan banyak orang dari dusun ke kota- kota dengan cara terpencar. Para biarawan Spanyol, tidak hanya membagikan penginjilan, pula jadi salah satu kaki tangan penting dari kolonialisme yang dicoba oleh bangsa Spanyol. Oleh sebab itu, para biarawan pada era ini pula jadi target dendam orang Filipina. Meski begitu, tidak segenap para pendakwah membagikan akibat yang seragam, misalnya saja Pedro Chirino yang sukses mengkristenkan banyak orang.
Baca Juga: Perkembangan Serta Anutan Agama Yang di Pakai Orang India
Pada tahun 1898, berbarengan dengan proklamasi kebebasan Filipina, suatu denominasi gereja terkini bernama Gereja Mandiri Filipina membebaskan diri dari Gereja Kristen Bulu halus. Gereja ini dibuat oleh pendeta Gregorio Aglipay Sehabis Spanyol, Amerika Sindikat tiba selaku kolonialis kedua di Filipina. Meski hukum Amerika merelaikan permasalahan gereja dengan negeri, namun di Filipina, penginjilan dilaksanakan lewat tubuh tujuan swasta. Pada era ini, Gereja Protestan hadapi kemajuan yang lumayan cepat, paling utama Gereja Logis.
Islam
Islam di Filipina
Islam di Filipina memanglah bukan agama kebanyakan. Tetapi, terdapat sebagian perihal menarik dari negeri beberapa besar penduduknya berkeyakinan Kristen itu. Salah satunya, Filipina luang dipandu oleh seseorang musafir mukmin asli Indonesia yang berdarah Minang.
Pada 1380, Islam masuk ke area bagian selatan, spesialnya Kepulauan Mindanao serta Sulu. Mereka yang awal kali mengedarkan anutan Islam di kepulauan itu merupakan Karimul Makhdum seseorang dokter serta malim serta malim dari Arab dan Raja Baguindah ataupun Raja Bagindo.
Raja Baguindah sendiri yakni seseorang pangeran dari Minangkabau( Sumatra Barat). Perihal itu dibeberkan dalam dalam kegiatan Bicara Ramadhan berjudul‘ Kalangan Minoritas Islam di Asia Tenggara’ dengan cara virtual pada 11 Mei 2020 oleh Cahyo Pamungkas. Bagi Periset P2W- LIPI yang mengangkut tema Asal usul Islam di Filipina itu, kemajuan Islam di Filipina belum lama ini telah jauh lebih bagus.
Salah satunya, berdirinya Islamic Center yang berada pas di depan Kastel Malacanang, ialah di area Barangay 645, Manila. Dibuat pada 2002, di dalam Islamic Center ini berdiri perumahan yang ditempati oleh 32 ribu Mukmin. Kebanyakan ataupun dekat 60 persennya berawal dari kaum Maranao. Lebihnya merupakan kaum Maguindanao serta Iranun dari Mindanao Barat dan kaum Mengerti sug, Yakan, serta Serupa dari area Sulu.
” Saat ini ini akibat Timur Tengah amat terasa, paling utama di Mindanao. Banyak pemeluk mukmin Mindanao yang menuntut ilmu di Arab Saudi. Qatar serta Mesir, beberapa dari mereka terdapat yang menemukan beasiswa,” jelas Cahyo.
” Umumnya para alumnusnya jadi guru, mendirikan sekolah serta jadi jago agama yang lalu mengedarkan anutan Islam. Mereka ini umumnya jadi figur warga yang disegani. Sebaliknya di kota- kota besar semacam di Manila, pemeluk mukmin di situ lumayan dapat bercampur dengan penganut agama yang lain,” lanjutnya.
Cahyo meningkatkan, sedang terdapat pemikiran kalau pemeluk mukmin yang bermukim di wilayah banat ataupun jauh dari kota besar, sedang kerap dikira berpotensi memberontak ataupun menganut gerakan radikal khusus.
Tetapi belum lama rumor itu kira- kira mereda, paling utama menyangkut tindakan Kepala negara Filipina Rodrigo Duterte yang sering dikira kontroversial. Dalam suatu ceramah pada 15 Februari 2019, ia mengucap aplaus dengan metode Islam, sehabis tadinya mengancam para badan jago agama Kristen.
Klaim menggemparkan itu di informasikan oleh Rodrigo Duterte selaku pengepresan kepada konsep Hukum Organik Bangsamoro( BOL), yang hendak membagikan komunitas mukmin di Filipina selatan, entitas serta independensi lebih besar alhasil diharapkan berakibat pada perkembangan politik serta ekonomi setempat.
Dikala mengawali pidatonya, Duterte pula terdengar sebagian kali meluhurkan julukan Allah, yang baginya, sudah bawa kebaikan buat membolehkan tercapainya masa terkini warga BOL.
Kemajuan yang lain, Hari raya Idul Fitri di Filipina memanglah tidak sangat gemerlap. Tetapi di tahun kemudian, Kepala negara Duterte memutuskan Idul Fitri selaku hari Iibur nasional.
Sebaliknya dikala Ramadan, paling utama saat sebelum terjalin endemi corona, pemeluk mukmin di Metro Manila umumnya berbuka bersama di langgar serta hendak meneruskan makan malam di rumah tiap- tiap seusai melakukan doa tarawih.
Di Golden Mosque Quaipo, menu berbuka kerap diadakan dengan cara bergantian oleh pihak kedutaan negara- negara Islam dari Timur Tengah. Umumnya, dekat separuh jam saat sebelum berbuka, masyarakat telah mengantre. Kanak- kanak umumnya turut orangtua ke langgar, alhasil laman langgar nampak marak di bulan Ramadan.
Hindu
Hindu di Filipina
Fakta arkeologi serta fakta lain baru- baru ini membuktikan kalau Hinduisme mempunyai akibat adat, ekonomi, politik serta agama di Filipina. Antara lain merupakan Prasasti Laguna Tembaga era ke- 9 yang ditemui pada tahun 1989, dijabarkan pada tahun 1992 jadi aksara Kavi( alfabet Pallava) dengan perkata Sansekerta; yang kencana Agusan arca( Golden Tara) ditemui di bagian lain dari Filipina pada tahun 1917 pula sudah berhubungan dengan agama Hindu.
Terdapat sebagian perkembangan dalam agama akhir- akhir ini, walaupun beberapa besar kuil melayani komunitas yang serupa. Pengikut agama Hindu sesungguhnya beberapa besar terbatas pada komunitas yang melingkupi warga adat serta asli, komunitas ekspatriat, dan mualaf terkini. Terdapat bermacam golongan ISKCON serta figur serta golongan Hindu terkenal semacam Sathya Sai Baba, serta Paramahansa Yogananda( SRF), Prabhat Ranjan Sarkar( Ananda Ahli) yang bisa ditemui. The Ramakrishna Mission pula muncul selaku Vedanta Warga Filipina. Aplikasi berplatform Hindu semacam Yogadan khalwat pula terkenal. Terdapat pula bentang memanah populer bernama sehabis kepribadian dalam Ramayana serta Mahabharata diucap” Kodanda Panahan Bentang”( dipanggil busur Tuhan Rama Kodanda) serta” Gandiva Archery”( dipanggil Arjuna busur Gandiva).
Satu pangkal berspekulasi jumlah komunitas India di Filipina pada tahun 2008 menggapai 150. 000 orang, yang beberapa besar berkeyakinan Hindu serta Kristen.
Dikala ini, bagaimanapun, itu terbatas paling utama pada komunitas imigran India, walaupun keyakinan agama konvensional di beberapa besar negeri mempunyai akibat Hindu serta Budha yang kokoh.
Sepanjang 3 dasawarsa terakhir, beberapa besar karyawan negara serta orang India berakal besar bertugas di bank- bank besar, Bank Pembangunan Asia serta BPO. zona sudah pindah ke Filipina, paling utama Manila. Beberapa besar orang Filipina India serta ekspatriat India berkeyakinan Hindu, Sikh ataupun Mukmin, namun sudah berbaur dengan adat Filipina serta sebagian berkeyakinan Kristen. Komunitas itu dengan cara teratur melaksanakan aktivitas cinta kasih lewat badan- badan semacam yayasan Mahaveer, yayasan SEVA, serta badan Sathya Sai. Beberapa besar pemeluk Hindu terkumpul buat aktivitas sosial- budaya serta keimanan di Kuil Hindu( Jalur Mahatma Gandhi, Paco, Manila), Kuil Sikh India( United Nations Avenue, Paco, Manila), serta pusat Radha Soami Satsang Beas( Alabang, Kota Muntinlupa, Metro Manila). Almarhum” pendeta”( pembaca buku bersih di Sindhi serta Gurumukhi) dari Kuil Hindu, Giani Joginder Singh Sethi, aktif dalam hal rute agama, menyambut kunjungan anak didik sekolah, serta menata alih bahasa penting awal dari Jap Ji Guru Nanak ke dalam bahasa Filipina( Tagalog), diterjemahkan oleh Usha Ramchandani serta diedit oleh Samuel Salter( diterbitkan 2001).
Terdapat 2 kuil Hindu di kota Manila- Kuil Hari Ram( Paco) serta Kuil Aku Aur Devi Mandir( Paco). Terdapat suatu kuil Hindu bernama” Kuil Hindu India” di Kota Cebu, Filipina. Terdapat suatu Kuil Hindu di Kota Baguio, Filipina bernama” Kuil Hindu Baguio”.
Sejarah
Kepulauan Asia Tenggara terletak di dasar akibat Hindu Odisha serta orang dagang Indonesia lewat dermaga kepulauan Melayu- Indonesia. Agama- agama India, mungkin ialah tipe kombinasi dari Hindu- Budha datang di kepulauan Filipina pada milenium ke- 1, lewat kerajaan Sriwijaya di Indonesia diiringi oleh Majapahit. Fakta arkeologis yang membuktikan alterasi buah pikiran kebatinan kuno dari India ke Filipina tercantum bidadari Hindu Agusan( terkadang diucap selaku Tara Kencana) 1, 79 kg, kencana 21 karat, ditemui di Mindanao pada tahun 1917 sehabis angin besar serta banjir menyingkapkan lokasinya.[4]Patung itu saat ini terletak di Field Museum of Alami History di Chicago, serta berawal dari rentang waktu era ke- 13 sampai dini era ke- 14.
Juan R. Francisco mengemukakan kalau arca kencana Agusan bisa jadi ialah representasi bidadari Ajaib dari adat- istiadat Siva- Buddha( Bhairava) yang ditemui di Jawa, di mana pandangan religius Siwa berintegrasi dengan yang ditemui dalam agama Buddha di Jawa serta Sumatera. The Rajahnate Butuan, di Agusan del Norte serta Kota Butuan dikala ini, memakai Hindu selaku agama kuncinya bersama dengan penyembahan alam asli Lumad. Seseorang Raja Hindu Tamil dari Rajahnate Cebu pula terdaftar.
Artefak kencana yang lain, dari Terowongan Tabon di Pulau Palawan, merupakan lukisan Garuda, kukila gunung Wisnu. Temuan pandangan Hindu yang mutahir serta artefak kencana di Terowongan Tabon sudah berhubungan dengan yang ditemui dari Oc Eo, di Muara sungai Mekong di Vietnam Selatan. Fakta arkeologi ini membuktikan perdagangan aktif banyak benda spesial serta kencana antara India serta Filipina dan area pantai Vietnam serta Tiongkok. Perhiasan kencana yang ditemui sepanjang ini antara lain cincin, sebagian di antara lain dilengkapi dengan lukisan Nandi- banteng bersih, kaitan terpaut, kepingan kencana bercatat, poster kencana yang dihiasi dengan lukisan repoussé dewa Hindu.
Baca Juga: Saat Islam & Buddha Bersatu Menentang Kudeta Militer di Myanmar
Pada tahun 1989, seseorang pegawai yang bertugas di tambang pasir di ambang Bengawan Lumbang dekat Laguna de Bay menciptakan lempengan tembaga di Barangay Wawa, Lumban. Temuan ini, saat ini diketahui selaku Prasasti Laguna Tembaga oleh para pakar. Ini merupakan akta tercatat sangat dini yang ditemui di Filipina, berawal dari era ke- 9 Meter, serta dijabarkan pada tahun 1992 oleh antropolog Belanda Antoon Postma. Prasasti lempengan tembaga membuktikan ikatan ekonomi serta adat antara orang Tagalog di Filipina dengan Kerajaan Medang Jawa, kerajaan Sriwijaya, serta kerajaan Hindu- Budha di India. Agama Hindu di negeri itu menyusut ketikaIslam dipublikasikan oleh orang dagang dari Arab yang setelah itu disusul oleh Kristen dari Spanyol. Ini merupakan zona riset aktif sebab cuma sedikit yang dikenal mengenai rasio serta daya asal usul Filipina dari milenium awal serta tadinya.
Narasi orang, seni serta sastra
Banyak dongeng serta narasi dalam Kultur Filipina yang terpaut dengan keelokan India, semacam cerita monyet serta kura- kura, kejuaraan antara rusa serta siput( lelet serta afdal memenangkan kejuaraan), dan elang serta ayam. Begitu pula, epik penting serta kesusastraan orang Filipina membuktikan tema, alur, puncak, serta buah pikiran biasa yang dikatakan dalam Mahabharata serta Ramayana.
Bagi Pakar Indologi Juan R. Francisco serta Josephine Acosta Pasricha, akibat serta narasi orang Hindu datang di Filipina dekat era ke- 9 sampai ke- 10. Tipe Maranao merupakan Maharadia Lawana( Raja Rāvaṇa dari Epic Ramayana Hindu).
Bahasa
Dengan timbulnya penjajahan Spanyol pada era ke- 16, Filipina jadi koloni tertutup serta kontak adat dengan negara- negara Asia Tenggara yang lain jadi terbatas, bila tidak tertutup. Pada tahun 1481, Inkuisisi Spanyol diawali dengan permisi dari Paus Sixtus IV serta seluruh non- Katolik dalam imperium Spanyol wajib diusir ataupun” ditanyai”( disiksa hingga mereka meninggalkan agama mereka tadinya). Dengan berdirinya kembali Manila pada tahun 1571, Filipina jadi angkat tangan pada Raja Spanyol, serta Uskup Agung New Galicia( Meksiko) jadi Interogator Agung Pemeluk Beragama di Meksiko serta Filipina. Pada tahun 1595, terkini dilantikUskup Agung Manila jadi Interogator Jenderal Hindia Spanyol( ialah, Filipina, Sariawan, serta Mikronesia), serta hingga tahun 1898 aktif melawan Protestan, Budha, Hindu serta Mukmin. Semacam perihalnya di Amerika Latin serta Afrika, alterasi menuntut merupakan perihal lazim serta tiap antipati buat angkat tangan pada daulat Gereja ditatap selaku makar kepada Paus serta hasutan kepada Kerajaan Spanyol, yang bisa dihukum mati.
Akibat linguistik meninggalkan opini kekal pada tiap bahasa Filipina. Di dasar ini merupakan sebagian sebutan pinjaman, yang kerapkali ialah rancangan Buddha serta Hindu, dengan bahasa Sansekerta asli; sebagian tutur dalam banyak bahasa Filipina dipinjam dari bahasa Sanskerta serta Tamil. Watak konvensional dari tutur pinjaman ini serta kecocokan surat- menyurat dengan bahasa Melayu membuktikan kalau banyak dari tutur pinjaman ini dipinjam dari wujud dini Bahasa Melayu Klasik yang menjaga perbandingan antara sebagian abece Sansekerta.